Kerja Sama Indonesia dan Jepang Dalam Bidang Otomotif

Kerja Sama Indonesia dan Jepang Dalam Bidang Otomoti

Hubungan Kerja Sama Indonesia dan Jepang Dalam Bidang Otomotif – Indonesia adalah negara yang pernah dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun. Setelah Indonesia merdeka dan lepas dari para penajajah bangsa asing Indonesia melakukan hubungan diplomatik dengan negara yang pernah menjajah. Salah satu contohnya yaitu Indonesia melakukan kerjasama dengan Jepang.  Jepang ialah salah satu negara maju yang ada di Benua Asia walaupun mempunyai sejarah yang tragis. Hubungan diplomatik yang di lakukan Indonesia dengan Jepang mulai terjalin pada bulan April 1958 yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Damai Jepang dan Indonesia.

Menurut Kalevi Jaako Holsti (1988) kerjasama internasional bisa diidentifikasikan seperti, pandangan bahwa dua atau lebih kepentingan, nilai, atau tujuan saling bertemu dan bisa menghasilkan sesuatu, dipromosikan atau dipenuhi oleh semua pihak, transaksi antar negara untuk memenuhi persetujuan mereka dan pandangan atau harapan dari suatu negara bahwa kebijakan yang di putuskan oleh negara lainnya akan membantu negara itu untuk mencapai kepentingan dan nilai-nilainya.

Baca Juga: Utang Negara Republik Indonesia Berkurang Menjadi 5,8 T

Kerja Sama Indonesia dan Jepang Dalam Bidang Otomotif

Beberapa faktor yang mempengaruhi kerjasama internasional yaitu, adanya perbedaan SDA, perbedaan iklim dan kesuburan tanah, perbedaan IPTEK dan perbedaan ideologi. Kesepakatan untuk melakukan kerjasama pada bidang ekonomi yang pertama kali di lakukan oleh Indonesia dengan Jepang yaitu IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement) yang telah disepakatai pada 20 Agustus 2007.  Isi dari perjanjian tersebut yaitu mencakup tentang kerjasama kedua negara tersebut dalam perdagangan barang dan jasa, investasi, hak kekayaan intelektual dan energi serta sumber daya mineral.  Selain itu, tujuan dari kerjasama ekonomi bilateral Indonesia-Jepang (IJEPA) adalah untuk meningkatkan kegiatan ekspor-impor dan investasi di kedua negara serta untuk menciptakan keuntungan yang adil dan seimbang bagi kedua negara.

Keuntungan Indonesia Bekerja Sama Dengan Jepang

Alasan utama yang membuat Jepang tertarik untuk memperluas pasar industri otomotifnya di Indonesia adalah karena Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki industri manufaktur mobil terbesar kedua di Asia Tenggara. Selain itu, banyaknya penduduk Indonesia dan banyaknya link slot dana penduduk kelas menengah membuat Indonesia Indonesia menjadi pasar mobil terbesar di Asia Tenggara.  Jepang adalah negara maju dengan sektor ekonomi yang unggul serta didukung oleh kemajuan industri, namun terbatas pada SDA. Sedangkan Indonesia adalah negara yang masih berkembang namun memiliki SDA yang tidak dimiliki oleh Jepang. Dari kekurangan dua negara inilah yang menciptakan adanya hubungan kerjasama bilateral IJEPA.

Salah satu bentuk kerjasama IJEPA pada bidang otomotif yaitu dengan melakukan kerjasama dalam industri mobil Toyota. Sektor industri otomotif cukup penting untuk negara-negara di dunia karena industri tomotif merupakan salah satu industri yang bisa mendorong pendapatan bagi negara-negara yang memproduksinya.  Banyak negara di dunia berlomba lomba untuk memproduksi mobil guna meningkatkan ekonomi masing-masing negara. Strategi yang dilakukan Jepang dalam memperluar industri otomotif Toyota di Indonesia yaitu dengan membangun pabrik di Indonesia.

Toyota Indonesia mengelola lima pabrik di Indonesia, empat diantaranya dikelola langsung oleh TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) dan satunya lagi dikelola oleh Toyota Autobody. Dari keempat pabrik tersebut, dua diantaranya ada di Jakarta Utara, dan dua lainnya di Karawang. Strategi Jepang yang kedua adalah dengan melakukan pengurangan tarif bea masuk dalam tiga kategori yaitu fast-track, normal-track, dan exclusive. Yang ketiga adalah peningkatan investasi Jepang di Indonesia.  Dengan adanya perusahaan mobil Jepang di Indonesia secara umum bisa meningkatkan perekonomian Indonesia, menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat Indonesia dan mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.