Kebijakan Ekonomi Pada Pemerintahan KH Abdurrahman Wahid

Kebijakan Ekonomi Pada Pemerintahan KH Abdurrahman Wahid

Kebijakan Ekonomi Pada Pemerintahan KH Abdurrahman Wahid – Ekonomi bukan tentang soal hitung- menghitung. Berpihak kepada siapa dulu baru menghitung. Begitulah Rizal Ramli, pengamat ekonomi menilai kebijakan ekonomi Indonesia yang dijalankan oleh KH Abdurrahman Wahid, presiden ke-4 Indonesia. Abdurrahman Wahid atau yang akrab dengan sebutan “Gus Dur” telah menjadi tauladan bagi bangsa Indonesia dalam segala hal. Tidak hanya dalam soal agama, toleransi, politik dan kebangsaan, dalam hal kebijakan ekonomi juga di nilai cukup berhasil dalam mengembalikan kondisi krisis yang terjadi pada masa kepemimpinannya, 20 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001.

Kebijakan Ekonomi Pada Pemerintahan KH Abdurrahman Wahid

Saat acara “Halaqah Ekonomi” yang di gelar oleh Pecinta Gus Dur, Pengamat Ekonomi Rizal Ramli yang pada saat kepemimpinan Gus Dur menjabat menjadi Kepala slot server thailand no 1 menegaskan bahwa Gus Dur mempunyai gaya sendiri dalam mengambil kebijakan, khususnya pada bidang ekonomi. Beberapa langkah strategis yang di lakukan Gus Dur dalam memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami penurunan sampai minus 3.

Pemotongan Bunga Real Estate

Sementara untuk bunga real estate atau perumahan dilakukan pemangkasan, dari 8p persen menjadi 30 persen agar sektor perumahan kembali bergairah. “Sebab real estate ini kan kepala. Jika real estate naik maka sektor lain akan ikut terdongkrak naik,” lanjutnya. Dan yang tidak kalah penting, Gus Dur juga berupaya menaikkan ekspor hingga dua kali lipat dan melakukan stabilisasi harga beras sepanjang masa pemerintahannya.

Baca Juga: Kebijakan Politik Gusdur Pada Masa Menjabat Menjadi Presiden RI

Penghapusan Bunga Kredit UMKM

Karena banyaknya petani dan pengusaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tidak bisa bayar kredit karena tingginya bunga yang di tetapkan yang mencapai 80 persen. Oleh karena itu pemerintahan Gus Dur memutuskan untuk menghapus bunga dan petani atau UMKM hanya wajib membayar pokok kredit. “Mereka itu orang kecil, meskipun dikejar-kejar untuk membayar mereka pasti tidak akan mau karena bunga terlalu tinggi. Maka solusinya harus dilakukan penghapusan bunga. Dan akhirnya petani bisa kembali memenuhi tanggungannya, dapat kembali mendapat kredit dan bisa kembali bertanam,” ungkap Rizal

Menaikan Gaji Pegawai Negeri

Dengan menaikkan gaji Pegawai Negeri (PN) yang masih sangat rendah. Sepanjang masa kepemimpinannya selama 21 bulan, gaji PN naik dua kali judi baccarat online dengan besaran sampai 125 persen,” terangnya. Dengan kenaikan tersebut maka daya beli mereka menjadi naik. Bahkan 95 persen dari total gaji dibelanjakan hingga akhirnya ekonomi menjadi kembali bergerak lebih cepat. Dengan berbagai langkah strategi yang di lakukan, maka Gus Dur berhasil mengembalikan laju ekonomi Indonesia. Di akhir masa kepemimpinannya, ekonomi Indonesia dapat melesat hingga mendekati 5 persen